(Kranggan, 05/05/2020) Pada 05 Mei 2020 dilaksanakan Pembekalan Relawan Covid-19 Kalurahan Kranggan di Balai Kalurahan Kranggan. Acara yang dihadiri oleh Panewu Galur, Danramil Galur, Perwakilan Puskesmas Galur II beserta relawan Covid-19 Kalurahan Kranggan tersebut dimulai pukul 20.15 WIB. Pengantar diberikan oleh Lurah Kranggan, Bapak H. Saronto, SP yang menyatakan bahwa saat ini di Kranggan terdapat 2 orang ODP, 1 orang melakukan isolasi di Balai Kalurahan Kranggan dan 1 orang lainnya melakukan isolasi mandiri yaitu warga Padukuhan Dukuh Kilung.

Paparan pertama disampaikan oleh Panewu Galur, Bapak Drs. Sunarya, M.M. Beliau merupakan Panewu Galur yang baru saja menjabat. Sebelum memberikan paparannya beliau memperkenalkan diri bahwa beliau berasal dari Moyudan, Sleman. Menurut beliau, sangat perlu adanya relawan karena tidak semua masyarakat patuh terhadap protocol kesehatan yang disarankan. Beliau juga menambahkan bahwa pada Selasa, 5 Mei 2020 perwakilan takmir diundang ke Kapanewon Galur untuk diberikan sosialisasi terkait maklumat yang ditandatangani oleh Bapak Bupati Kulon Progo bersama Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kulon Progo, Pengurus Cabang Nahdatul Ulama, dan Pimpinan Muhammadiyah terkait pelaksanaan ibadah di bulan Ramadan dan perayaan Idul Fitri 1441 H pada masa status tanggap darurat bencana wabah Covid-19.

Paparan kedua disampaikan oleh Kapolsek Galur, AKP Budi Kustanto, SH. Beliau merupakan Kapolsek Galur baru yang menggantikan Kompol Sutikno yang sekarang menjabat sebagai Kapolsek Pengasih. Menurut beliau, relawan berarti menyerahkan diri untuk melaksanakan tugas kemanusiaan. Oleh karena itu, setiap pelaksanaan tugas harus diniatkan untuk ibadah. Di lapangan mungkin akan terjadi benturan dengan masyarakat terkait prinsip dan lain sebagainya. Oleh karena itu jangan pernah bosan untuk mengedukasi. Dalam hal ini memang tidak ada sanksi bagi warga yang bandel, tetapi sanksi yang bisa diterima warga adalah sanksi social. Beliau juga mengingatkan untuk menjadikan ODP sebagai subyek bukan obyek, sehingga mereka tidak merasa dikucilkan. Relawan juga harus bijak dalam menggunakan social media agar dapat menjadi contoh bagi warga.

Paparan ketiga disampaikan oleh Ibu Arum Ratnaningtyas selaku Perwakilan dari Puskesmas Galur II. Beliau memberikan informasi bahwa Covid-19 menular melalui droplet, yaitu titik air yang keluar dari mulut/hidung ketika orang itu batuk/bersin. kecepatan droplet ketika batuk sekitar 80 km/jam dan kecepatan droplet ketika bersin adalah 320 km/jam. Oleh karena itu, perlu memakai masker untuk mencegah doplet menular ke orang lain ataupun sebaliknya. Bagi ODP yang dalam masa karantina harus selalu menjaga jarak, baik itu itu karantina dirumah maupun di balai kalurahan.

Sesi Tanya jawab dengan penanya Bapak Wawan. Beliau menyatakan bahwa relawan butuh vitamin dan menanyakan apakah posko dapat dipindah karena posko yang sekarang digunakan lalu lalang warga yang melakukan isolasi. Bapak H. Saronto, SP selaku Lurah Kranggan menegaskan bahwa vitamin akan disuplai sebagai penambah imun tubuh relawan, sedangkan untuk posko nantinya jika memang perlu dipindah maka akan dipindah. Karena penentuan posko sudah melalui rapat, secara fleksibel nanti melalui rapat akan disepakati.

Paparan terakhir disampaikan oleh Danramil Galur, Kapten Inf Suhut. Beliau mengingatkan relawan untuk melaksanakan tugas sesuai juknis. Relawan juga harus menjaga dirinya sendiri. Jika ada warga yang bandel gunakan pendekatan persuasive terlebih dahulu, jika tidak dapat ditangani dapat bekerjasama dengan babinsa dan babinkamtibmas.Kegiatan pembekalan relawan covid-19 ini ditutup pukul 21.50 WIB.