Pada Rabu, 13 April 2022 di Pendopo Kalurahan Kranggan dilaksanakan sosialisasi padat karya. Sosialisasi ini berkaitan dengan bantuan dana keistimewaan untuk program padat karya di Kalurahan Kranggan. Acara ini dihadiri oleh Lurah dan Pamong Kalurahan Kranggan, Ketua BPK Kranggan, Ketua LPMK Kranggan, dan warga masyarakat. Pemateri adalah Kepala Jawatan Kemakmuran Kapanewon Galur, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kulon Progo dan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY.

Kepala Jawatan Kemakmuran Kapanewon Galur, Ibu Sri Minarni, S.P., M.P dalam sambutannya menyatakan bahwa seluruh kalurahan di Kapanewon Galur mendapat bantuan dari dana keistimewaan untuk program padat karya. Pada awalnya dari Kalurahan mengajukan proposal dan pada tahun ini proposal tersebut dikabulkan. Di Kalurahan Kranggan sendiri program padat karya dilaksanakan di Bulak Lor Kilung sepanjang 375 meter. Beliau berharap corblok jalan usaha tani yang dibangun nantinya dapat bermanfaat bagi petani di sekitar.

Sosialisasi dari Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kulon Progo, Bapak Drs. Nur Wahyudi, M.M. Beliau menyatakan program padat karya ini merupakan bagian dari perluasan kesempatan kerja, terutama bagi warga yang menganggur, setengah menganggur, dan miskin. Beliau berharap agar panitia program ini dapat bekerja dengan berpedoman pada petunjuk teknis yang ada.

Selain itu, Bapak Kepala Dinas juga memberikan informasi bahwa di Disnakertrans Kab. Kulon Progo juga terdapat balai latihan kerja untuk profesi tertentu seperti perhotelan, las, tukang kayu, dan lain-lain. Selain mendapat sertifikat telah mengikuti pelatihan, peserta juga akan mendapatkan sertifikat uji kompetensi. Beliau juga mengingatkan bagi warga yang ini menjadi pekerja migran harus berhati-hati dengan calo dan lain-lain. Hal ini dikarenakan jika tidak sesuai dengan prosedur, perlindungan terhadap tenaga migran tidak ada. Untuk program transmigrasi sendiri, saat ini masih berlangsung dan pengirimannya ke Indonesia timur yaitu Provinsi Sulawesi Tenggara.

Sosialisasi dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY, Ibu Santi Wirastuti, S.Sos., M.PA. Padat karya ini didanai dari Dana Keistimewaan yang juga disebut sebagai Padat Karya Jogja Istimewa. Beliau berharap selain bermanfaat untuk pertanian, corblok  yang dibangun juga dapat membantu mengembangkan pariwisata, wisata kuliner atau budaya sekitar. Anggaran yang ada sebesar Rp 175.000.000,-. Pekerja berjumlah 60 orang yang dibagi dalam 2 kelompok dengan rincian 1 orang ketua kelompok, 4 orang tukang, dan 25 orang pekerja.

Prinsip dari pelaksanaan padat karya ini adalah untuk tenaga kerja penganggur, setengah menggangur dan miskin; diprioritaskan untuk warga yang masuk DTKS; Pohon, tanah, dan lain sebagainya yang terkena dampak pekerjaan tidak mendapat kompensasi; pekerjaan tidak boleh diborongkan ke pihak ketiga; pekerjaan dari, oleh, dan untuk masyarakat.

Pekerja yang bekerja di padat karya ini nantinya akan didaftarkan BPJS Ketenagakerjaan. Masa berlakunya adalah 1 bulan, untuk dua program yaitu jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian. Setelah pekerjaan padat karya ini selesai, pekerja juga dapat melanjutkan mengikuti BPJS Ketenagakerjaan secara mandiri.

Setelah paparan dari pemateri selesai, terdapat tanya jawab dengan tamu undangan. Acara berjalan dengan tertib dan lancar.