Pada Selasa, 1 Juni 2021 pukul 19.30 WIB - 22.00 WIB dilaksanakan Sosialisasi Pemilihan Lurah Kranggan Tahun 2021. Acara ini merupakan bagian dari tahapan Pemilihan Lurah Tahun 2021. Acara sosialisasi ini dihadiri oleh Pamong Kalurahan Kranggan, BPK Kalurahan Kranggan, Babinsa dan Bhabinkamtibmas Kranggan, Perwakilan Tokoh Masyarakat Padukuhan I hingga IV serta didampingi oleh Ibu Jawatan Praja Kapanewon Galur, Ibu Wasiyem, S.E.
Sambutan selamat datang dan ucapan terima kasih diberikan oleh Ketua Panitia, Bapak Muh Bardan Ma'ruf, S.Pd. Sambutan yang kedua disampaikan oleh Bapak Rismanto selaku Ketua BPK Kalurahan Kranggan, beliau berharap seluruh tahapan pemilihan lurah ini dapat berjalan tepat waktu. Sambutan ketiga disampaikan oleh Ibu Jawatan Praja Kapanewon Galur, Ibu Wasiyem, S.E. Beliau memohonkan izin Bapak Panewu Galur yang tidak dapat hadir, namun akan hadir pada sosialisasi hari kedua. Harapan dari beliau adalah agar sosialisasi pemilihan lurah ini disebarluaskan ke masyarakat melalui media apapun. Beliau juga berpesan agar para bakal calon segera melengkapi persyaratan administrasi secepatnya agar tidak menemui antrian saat mencari persyaratan.
Sosialisasi Pemilihan Lurah Kranggan Tahun 2021 disampaikan oleh Ketua Panitia, Bapak Muh Bardan Ma'ruf, S.Pd. Beliau menyampaikan terkait jadwal tahapan pemilihan lurah, TPS, dan tata tertib. Hadirin mendengarkan penjelasan tersebut dengan seksama.
Sesi tanya jawab dibuka dan terdapat satu orang penanya yaitu Bapak Yulianto, tokoh masyarakat dari Padukuhan Sepaten. Beliau menanyakan terkait sarung tangan bagi pemilih, kegunaan dari alat tulis yang harus dibawa sendiri, dan metode pemilihan lurah. Pertanyaan tersebut langsung dijawab oleh Panitia bahwa sarung tangan sekali pakai disediakan oleh Panitia. Pemilih disarankan membawa alat tulis sendiri karena akan digunakan untuk menandatangani daftar hadir.
Penegasan disampaikan oleh Ibu Wasiyem, S.E bahwa kampanye melalui berbagai macam media tetap disampaikan pada masa kampanye, media tersebut harus dinonaktifkan atau tidak digunakan pada saat masa tenang. Visi misi disarankan mengenai covid-19, tetapi juga harus mencantumkan rencana kerja 6 tahun ke depan karena akan digunakan sebagai bahan penyusunan RPJM. Terkait protokol kesehatan, di lokasi TPS disediakan handsanitizer serta jadwal pencoblosan dibuat bergelombang/shift.